Selasa, 29 Mei 2012

Oktober, November, dan Desember: Kamu,


Oktober, November, dan Desember 2011.
Oktober.
Bulan itu aku belajar bahwa dia itu jahat.
Dia selingkuhin aku, dia bohongin aku, dia manfaatin aku.
Bulan iu aku sadar, bahwa aku cewek paling tolol di dunia ini.
Dan saat itu, kamu dateng. 
Di akhir bulan Oktober, hujan turun.
Kamu bilang, “aku suka Amel”
Bentuk suka. Bukan hal yang luar biasa, tapi karena kamu yang bilang: itu jadi luar biasa, Ian.
Kamu bilang, “Dia udah bosen sama kamu”
Lagi, kamu bilang ke aku kalo aku suruh nungguin tanggal 20 november 2011.
Kamu suka tanggal itu, 20112011.
November.
Dimulai dari tanggal satu dengan hujan yang deras.
1….2…..3….
Tanggal 2 aku masuk UKS, pusing.
Kamu bilang, “aku kesana ya”
Aku nungguin, dan kamu nggak dateng.
3….4….5
6….7….8
9…10…11
12…13…14
15…16…17
18…
Tanggal 19, kamu janjiin aku, syifa, rafli, main bareng,
Hari itu aku bener-bener bahagia banget, dimulai dari pagi yang aku ke kelas kamu, pinjem buku biologynya apin, berlanjut pelajaran biology, pkn, bahasaindonesia yang menyenangkan. Dan terakhir, setelah bel pulang mau bunyi, kamu bilang,
nggak jadi, Mel”
Tanggal 20, nggak ada yang special.
Biasa.
Putih.
Tanggal 21, kamu nembak aku.
Kamu bilang, “Amel mau nggak jadi pacarku?”
Hari itu kamu pake jaket merah, kamu berdiri sebelah Andika di depan ruang TU.
Aku ketawa, “iya mau”
Dan November, berakhir dengan indah: dengan musim hujan yang bermatahari kamu, Ian.
Desember.
1…2…3…4…5…
6desember,
Hari itu kita study tour, berangkat jam 4 dan berenti dulu disalah satu pom bensin, buat solat sama beli jajan.
Malam itu aku beli susu, aku panggil kamu, keras banget.
“Adrian”
Kamu nengok, lalu mencelos. Terimakasih, Ian.
Hari itu aku ngerasa: aku bukan pacar kamu.
Nggak Cuma hari itu, tapi hari-hari sebelumnya-pun, itu lebih parah.
7 desember,
Pagi itu, siang itu, sore itu, malam itu, kamu senyum sama aku.
Dan aku bahagia, ini untuk kali pertamanya aku ngerasa kalau aku bener-bener punya Ian, kalo aku bener-bener pacar kamu, Ian.
8 desember,
Pagi itu, siang itu, sore itu, kamu liatin aku. Lama. Dan bikin degdekan.
Malemnya,
Kamu sama temen-temen kamu panggil aku,
Aku duduk didepan kamu, degdegkan. Malem itu kamu pake baju item, celana ¾, sama sepatu putih dan kaos kaki. Lucu.
Muka kamu pias, ganteng, manis.
Kamu bilang, “Mel”
Terus senyum, manis banget.
“Nih”
Senyum, ngasih boneka kura-kura.
“Dalam rangka apa?”,aku tanya
Dia nggak jawab, Cuma senyum-senyum.
Dan malam itu, aku bener. Bahagia, Ian.
29 desember.
Cinta ini nggak seperti matahari, yang terbit dengan indah dah terbenam dengan cantik.
Bulan ini berawal dari hal yang indah namun berakhir dengan hal yang…na’as.
Aku putus,
“kalo kamu kayak gini terus akunya juga bosen, Mel”
Dan saat itu, aku kamu, putus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar